Perilaku
Perilaku adalah Perilaku
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca
konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku manusia
1.
Genetika
2.
Sikap – adalah suatu ukuran tingkat
kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.
3.
Norma sosial – adalah pengaruh tekanan
sosial.
4.
Kontrol perilaku pribadi – adalah
kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
Kepribadian
Kepribadian adalah beberapa ciri watak
yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam
bertingkah laku, sehigga individu memiliki identitas khusu yang berbeda dengan
orang lain.
Faktor pembentuk kepribadian:
1. Pembawaan/ Warisan biologis.
2. Lingkungan Fisik/ Alam.
3. Faktor Sosial.
4. Faktor Kelompok.
1. Pembawaan/ Warisan biologis.
2. Lingkungan Fisik/ Alam.
3. Faktor Sosial.
4. Faktor Kelompok.
Sifat
Kepribadian
:
1.
Kepribadian
mencerminkan
perbedaan
individu
Karena
karakterisitik dalam diri yang memebentuk kepribadian individu merupakan
kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu yang betul-betul
sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena memungkinkan kita untuk
menggolongkan konsumen ke dalam berbagai kelompok yang berbeda atas dasar satu
atau beberapa sifat.
2.
Kepribadian konsisten
dan
abadi
Suatu
kepribadian umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur anak-anak , hal ini
cenderung akan bertahan secara konsisten membentuk kepribadian ketika kita
dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat merubah kepribadian konsumen supa ya
sesuai dengan produk mereka, jika mereka mengetahui, mereka dapat berusaha me
narik perhatian kelompok konsumen yang menjadi target mereka melalui
sifat-sifat relevan yang menjadi karakteristik kepribadian kelompok konsumen
yang bersangkutan. Walaupun kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku
konsumsi mereka s ering sangat bervariasi karena berbagai faktor psikologis,
sosiobudaya, lingkungan, dan situasional yang mempengaruhi perilaku.
3.
Kepribadian
dapat
mengubah
Kepribadian
dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan tertentu. Karena adanya berbagai
peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian, dan lain sebag ainya. Kepribadian
seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang
terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian dari proses menuju ke kedewasaan
secara berangsur-angsur.
Teori Kepribadian ada 3 macam , yaitu :
1.
Teori
Freud
Teori ini dibangun atas
dasar pemikiran bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari, terutama
dorongan seksual dan dorongan biologis lainnya, merupakan inti dari motivasi
dan kepribadian manusia. Didasarkan kepada analisisnya Freud mengemukakan bahwa
kepribadian manusia terdiri dari 3 sistem yang saling mempengaruhi yaitu id,
superego, dan ego. Id dirumuskan
sebagai “gudang” dari b erbagai dorongan primitif dan impulsif berupa kebutuhan
fisiologis dasar seperti rasa haus, lapar, dan seks yang diusahakan individu
untuk segera dipenuhi, terlepas dari bagaimana cara yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan itu. Sedangkan superego dirumuskan sebagai
pernyataan diri individu mengenai moral dan kode etik yang berlaku di dalam
masayarakat. Peran superego adalah menjaga agar individu tersebut memuaskan
kebutuhan dengan cara yang dapat diterima masyarakat. Terakhir, yaitu
ego, merupakan pengendalian individu secara sadar.
Fungsinya sebagai pemantau dalam diri manusia yang berusaha menyeimbangkan
tuntutan id yang impulsif dengan kendala sosial buadaya atas superego.
2.
Teori kepribadian Neo-Freudian
Penganut Neo-Freud
percaya bahwa hubungan sosial menjadi dasar pembentukan dan pengembangan
kepribadian. Alfred Adler memandang manusia berusaha supaya dapat mencapai berbagai
sasaran yang rasional yang disebutnya gaya hidup. Dia juga banyak menekankan
pada usaha individu untuk mengatasi perasaan rendah diri
·
Albert
Adler
Berpendapat
bahwa manusia berusaha mencapai barbagai tujuan rasional yang disebut gaya
hidup.
·
Sulivan
Berpendapat
bahwa manusia terus membina hubungan dengan manusia lainnya untuk memperoleh
manfaat dari hubungan tersebut.
·
Horney
Berpendapat
bahwa kepribadian manusia terdiri dari 3 kategori, yaitu:
Ø
Compliant
Kepribadian dicirikan
adanya ketergantungan seseorang kepada orang lain. Menginginkan orang lain agar
menyayangi, menghargai, dan membutuhkannya.
Ø Aggressive
Kepribadian
yang dicirikan adanya motivasi untuk memperoleh kekuasaan.
Ø
Detached
Kepribadian
yang dicirikan selalu ingin bebas, mandiri, mengandalkan diri sendiri, dan
ingin bebas dari kewajibannya.
3.
Teori
trait
merupakan awal penting berpisahnya
dari pengukuran kualitatif yang menjadi ciri khas gerakan pengikut Freud dan
Neo-Freud. Orientasi Teori Sifat terutama bersifat kuantitatif /empiris. Teori
ini memfikuskan pada pengukuran kepribadian menurut karakteristik psikologis
khusus yang disebut sifat. Sifat didefinisikan sebagai cara yang khas dan
relatif bertahan lama yang dapat membedakan seorang individu dari individu lain.
Teori Freud
dan Kepribadian Produk :
Konsumen peneliti menggunakan teori
kepribadian Freud melihat pembelian konsumen sebagai cerminan dan perpanjangan
dari kepribadian konsumen sendiri
Tabel 5.1 Snack Food Sifat Kepribadian
·
Potato
Chips:
Ambisius, sukses, berprestasi, sabar
Ambisius, sukses, berprestasi, sabar
·
Tortilla
Chips:
Perfeksionis, harapan tinggi tepat, konservasi
Perfeksionis, harapan tinggi tepat, konservasi
·
pretzel:
Lincah, mudah bosan, genit, intuitif
Lincah, mudah bosan, genit, intuitif
·
Snack
Crackers:
Rasional, logis, kontemplatif, pemalu, suka waktu sendirian
Rasional, logis, kontemplatif, pemalu, suka waktu sendirian
Karen Horney
Horney
diusulkan bahwa individu dibedakan menjadi tiga kelompok kepribadian:
compliant, agresif, dan terpisah.
·
individu compliant
adalah mereka yang bergerak terhadap orang lain
(mereka ingin dicintai, diinginkan, dan dihargai)
·
individu agresif adalah mereka yang
bergerak melawan orang lain (yang mereka inginkan untuk unggul dan memenangkan
kekaguman)
·
individu terpisah adalah mereka yang menjauh dari
orang lain (yang mereka inginkan kemerdekaan, kemandirian, dan kebebasan dari
kewajiban)
Ø
Kepribadian compliant :
Salah satu kepribadian yang
menginginkan untuk dicintai, ingin, dan dihargai oleh orang lain.
Ø
Kepribadian
agresif :
Orang yang bergerak melawan orang
lain (misalnya,
bersaingdengan orang lain, keinginanuntuk
ungguldanmenangkekaguman).
Ø
Kepribadian
terpisah :
Orang yang bergerak menjauh dari
orang lain (misalnya, yang menginginkan kemerdekaan, kemandirian, dan kebebasan
dari kewajiban).
Inovasi
Konsumen
Inovasi sebagai sebuah ide dan praktek, atau
obyek yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau
unit adopsi yang lain. .
Sifat Kepribadian dan Inovator Konsumen
Sifat kepribadian yang berguna
untuk membedakan anatar inovator konsumen dan bukan inovator meliputi
sifat-sifat konsumen sebagai berikut:
1.
Keinofatifan
Para peneliti konsumen telah berusaah menyusun instrumen pengukuran untuk menaksir tingkat keinovatifan konsumen, karena ukuran sifat kepribadian tersebut memberikan wawasan yang penting mengenai sifat dan batas-batas kesediaan konsumen untuk berinovasi.
Para peneliti konsumen telah berusaah menyusun instrumen pengukuran untuk menaksir tingkat keinovatifan konsumen, karena ukuran sifat kepribadian tersebut memberikan wawasan yang penting mengenai sifat dan batas-batas kesediaan konsumen untuk berinovasi.
2.
Dogmatisme
Dogmatisme adalah sebuah sifat kepribadian yang mengukur tingkat kekakuan (versus keterbukaan) yang ditunjukkan individu terhadap hal yang belum dikenal dengan baik dan terhadap informasi yang berlawanan dengan kepercayaan mereka yang sudah mendalam.
Dogmatisme adalah sebuah sifat kepribadian yang mengukur tingkat kekakuan (versus keterbukaan) yang ditunjukkan individu terhadap hal yang belum dikenal dengan baik dan terhadap informasi yang berlawanan dengan kepercayaan mereka yang sudah mendalam.
3.
Karakteristik Sosial sosial
adalah sifat kepribadian yang berkisar dari pengarahan diri seniri dan
pengarahan oleh orang lain.
4.
Perlu untuk keunikan
5. Tingkat stimulasi optimum
Tingkat stimulasi
optimum(TSO) berkaitan dengan kesediaan yang lebih besar untuk mengambil
resiko, mencoba berbagai produk baru, menjadi inovatif, mencari informasi yang
berhubungan dengan pembelian, dan menerima fasilitas eceran yang barudaripada
TSO yang rendah.
6.
Ragam
Ada berbagai tipe
konsumen pencari variasi yaitu
perilaku pembelian yang bersifat penyelidikan ( misalnya berpindah merek untuk
mengalami berbagai pilihan baru danmungkin alternatif yang lebih baik),
penyelidikan pengalaman orang lain ( misalnya memperoleh informasi mengenai
pilihan baru atau berbeda dan kemudian memikirkan atau merenungkan pilihan
tersebut), dan keinovatifan pemakaian ( menggunakanproduk yang sudah bisa
dipakai dengan cara baru).
Tingkat Stimulasi Optimal (Optimum Stimulation Levels)
Tingkat Stimuklasi Optimal adalah ciri kepribadian
yang mengukur tingkat kekompleksitas individu yang berusaha dalam pengalaman
pribadi mereka,Konsumen OSL cenderung menerima produk berisiko lebih mudah dari
pada konsumen non OSL.
Sensation seeking (SS)
Sebuah sifat
kepribadian yang ditandai oleh kebutuhan untuk bervariasi, memperbarui, dan menikmati
sensasi pengalaman, dan kemauan untuk mengambil risiko fisik dan sosial demi
pengalaman tersebut.
Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian
a)
Faktor
keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system
syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit
tertentu.
b)
Faktor lingkungan fisik (geografis)
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.
c)
Faktor
lingkungan social
· Faktor keluarga, dimulai sejak bayi yaitu berhubungan dengan orangtua
dan saudaranya
· Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus
ditegaskan dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.
d) Faktor kebudayaan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang, kebudayaan petani, kebudayaan kota.
Perbedaan kebudayan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang, kebudayaan petani, kebudayaan kota.
Faktor Kepribadian Kognitif
Kepribadian kognitif mempengaruhi berbagai aspek perilaku konsumen.
Khususnya-dua sifat kepribadiann kognitif-kebutuhan akan kognisi dan
orang-orang yang suka visual (pengamat) versus orang-orang yang suka verbal
(kata-kata)
Kebutuhan
Kognisi (NC)
Kebutuhan Akan
Kognisi Kebutuhan ini
mengukur kebutuhan atau kesenangan seseorang untuk berpikir. Konsumen yang
tinggi Kknya mungkin lebih responsif terhadap bagian iklan yang banyakmemuat
informasi atau dekripsi yang berhubungan dengan produk. Konsumen yang relatif
rendah Kknya mungkin lebih tertarik pada latar belakang atau aspek di sekitar
iklan, seperti model yang menarik atau selebriti yang terkenal.
Perkembangan
kognitif merupakan salah satu perkembangan manusia yang berkaitan dengan
pengetahuan, yakni semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana
individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
·
Konsumen
tinggi di NC lebih cenderung untuk menanggapi iklan kaya informasi terkait
produk
·
Konsumen
rendah di NC lebih cenderung tertarik pada latar belakang atau aspek perifer
iklan
Konsumen Konsumsi Kompulsif
Konsumen yang kompulsif menjadi kecanduan, tidak dapat
mengendalikan diri dan tindakan mereka dapat merusak diri dan orang sekeliling
Misalnya berjudi yang tidak dapat dikendalikan,
kecanduan obat bius, alkoholisme dan berbagai penyimpangan makanan dan minuman
1.
Materialisme konsumen
Materialisme sebagai sifat kepribadian membedakan antara
individu yang menganggakepemilikan barang sangat penting bagi identitas dan
kehidupan mereka, dan orang-orang yang menganggap kepemilikan barang merupakan
hal yang sekunder.
Ciri-ciri orang yang materialistis yaitu :
·
mereka sangat menghargai barang-barang yang dapat diperoleh
dan dapat dipamerkan
·
mereka sangat egosentris dan egois
·
mereka mencari gaya hidup dengan banyak barang ( misalnya
mereka ingin mempunyai berbagai barang, bukannya gaya hidup yang teratur dan
sederhana saja)
·
kebanyakan milik
mereka tidak memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar (maksudnya
barang-barang milik mereka tidak memberikan kebahagiaan yang lebih besar)
2.
perilaku konsumsi yang mendalam termasuk perilaku yang normal
dan diterima secara sosial. Para konsumen yang berperasaan mendalam tidak
merahasiakn barang-barang atau pembelian barang yang diminatinya sebaliknya
mereka sering mempertunjukkannya, dan keterlibatan mereka secara
terbukadilakukan bersama-sama orang lain yang mempunyai minat yang sama. Karakteristik
konsumen yang mendalam yaitu :
o
minat yang dalam (mungkin penuh gairah) terhadap barang atau
golongan produk tertentu
o
kesediaan untuk bepergian jauh dalam rangka menambah
contoh-contoh barang atau golongan produk yang diminati
o
dedikasi untuk
mengorbankan uang dan waktu yang banyaksecara bebas untuk mencari barang atau
produk tersebut.
3.
Perilaku
konsumsi kompulsif
Perilaku Konsumsi yang KompulsifKonsumsi yang kompulsif termasuk
perilaku yang abnormal yang merupakan contoh ”sisi gelap konsumsi”. Para
konsumen yang kompulsif cenderung kecanduan; dalam beberapa hal mereka tidak
dapat mengendalikan diri, dan tindakan mereka dapat berakibat merusak diri
sendiri dan orang-orang di sekeliling mereka. Contohnya adalah berjudi yang
tidak dapat dikendalikan, kecanduan obat bius alkoholisme, dan berbagai
penyimpangan makanan dan minuman. Untuk mengendalikan atau menghilangkan masalah
kompulsif tersebut biasanya diperlukan beberapa tipe terapi atau perlakuan klinis.
Orang
materialistis :
·
Nilai
mendapatkan dan pamer harta
·
Sangat
egois dan egois
·
Carilah
gaya hidup penuh harta
·
Memiliki
banyak harta yang tidak mengarah pada kebahagiaan yang lebih besar
Perilaku
Konsumen
1. Perilaku
Konsumen Rasional
Suatu
konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
·
Barang
tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
·
Barang
tersebut benar-benar diperlukan konsumen
·
Mutu barang terjamin
·
Harga sesuai dengan kemampuan konsumen
2. Perilaku
Konsumen Irasional
Suatu perilaku
dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut
membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu, contohya yaitu :
·
Tertarik
dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik
·
Memiliki merk
yang sudah dikenal banyak konsumen
·
Ada bursa
obral atau bonus-bonus dan banjir diskon
·
Prestise atau
gengsi
Etnosentrisme konsumen
Konsumen dengan etnosentrisme tinggi akan cenderung
memiliki perasaan bersalah apabila mengonsumsi produk dari luar negeri karena berakibat
buruk pada perekonomian bangsanya sendiri. Adapun konsumen dengan etnosentrisme
rendah tidak merasakan hal tersebut. Implikasinya bagi pemasar adalah
penggunaan penekanan pada aspek kebangsaan dalam penggunaan produk dalam negeri
bagi konsumen dengan tingkat etnosentrisme tinggi.
Etnosentrisme konsumen berasal dari konsep
psikologis yang lebih umum dari etnosentrisme. Pada dasarnya, orang etnosentris
cenderung memandang kelompok mereka sebagai superior dari orang lain. Dengan
demikian, mereka memandang kelompok lain dari perspektif mereka sendiri, dan
menolak orang-orang yang berbeda dan menerima orang-orang yang mirip (Netemeyer
et al, 1991;. Shimp & Sharma, 1987).
Berkaitan dengan kesediaan
konsumen untuk menggunakan produk dalam
atau luar negerinya
Para pemasar berhasil membidik
para konsumen etnosentris di sejumlah pasar nasional dengan menekankan tema
nasionalistis pada daya tarik promosi mereka. (misal : cinta produk-produk
Indonesia → MASPION
Kepribadian
Merek
Kepribadian
merk menghubungkan berbagai sifat atau karakteristik ”mirip-kepribadian” pada
berbagai merk di berbagai macam golongan produk. Contohnya pada jeans Levi’s
501 adalah dapat diandalkan dan kuat, sejati dan asli, dan orang Amerika dan
orang Barat. Citra merek yang mirip kepribadian seperti itu mencerminkan visi
konsumen mengenai intisari dari berbagai merek produk konsumen yang kuat.
Personifikasi Merk
Personifikasi
merek yaitu berusaha menuangkan kembali persepsi konsumen mengenai sifat-sifat
produk atau jasa ”karakter manusiawi”. Banyak konsumen yang menyatakan perasaan
diri mereka mengenai produk atau merek menurut kepribadian yang mereka kenal.
Mengenali hubungan kepribadian merek konsumen sekarang ini atau menciptakan
hubungan kepribadian untuk produk baru merupakan tugas pemasaran yang penting.
Mr. Coffee, merek alat pembuat kopi yang populer dan menetes secara otomatis
menggambarkan hubungan konsumen-merek. Para konsumen menyebut Mr.Coffee
seolah-olah produk tersebut adalah seseorang. Jadi Mr.Coffee dipandang sebagai
seseorang yang dapat diandalkan, bersahabat, efisien, cerdas, dan hebat. Ada
lima dimensi yang menentukan kepribadian merek yaitu ketulusan, kegairahan,
kemampuan, kecanggihan, dan kekuatan, dan segi-segi kepribadian yang mengalir
dari tiap dimensi seperti ketulusan hati, keberanian, cerdas, dan luwes.
Kerangka in cenderung menampung berbagai kepribadian merek yang dikejar oleh
berbagai produk konsumen.
Kepribadian Produk Dan Gender
Kepribadian
produk atau pesona sering melengkapi produk atau merek dengan gender. Pemberian
gender sebagai bagian dari gambaran kepribadian produk sesuai sekali dengan
realitas pasar bahwa produk dan jasa, pada umumnya dipandang oleh konsumen
mempunyai gender. Misalnya kopi dan pasta gigi merupakan produk maskulin,
sedangkan sabun mandi dan shampo dipandang sebagai produk feminin. Kepribadian
Dan WarnaKonsumen tidak hanya mengaitkan sifat-sifat kepribadian ke produk dan
jasa tetapi mereka juga cenderung menghubungkan berbagai faktor kepribadian ke
berbagai warna khusus. Contohnya, Coca Cola dihubungkan dengan merah yang
mengandung arti kegembiraan. Kuning dihubungkan dengan sesuatu yang baru, dan
hitam sering mengandung arti kecanggihan. Kombinasi hitam dan putih menunjukkan
bahwa produk dibuat dengan teliti, berteknologi tinggi, dan desainnya canggih.
Nike menggunakan warna hitam, putih, dan sedikit merah untuk berbagai model
sepatu olahraganya yang terpilih yang secara tidak langsung menyatakan ”sepatu
olahraga berkinerja tinggi”. Untuk mengungkapkan pandangan tersebut, para
peneliti menggunakan berbagai macam teknik pengukuran kualitatif,seperti
observasi, kelompok fokus, wawancara yang mendalam, dan teknik proyektif.
Contoh :
·
Levi’s : dapat diandalkan
·
Volvo sebagai keamanan
·
Nike sebagai atlit dalam
diri kita
Virtual Kepribadian
KEPRIBADIAN ATAU DIRI YANG
SESUNGGUHNYA
Gagasan
kepribadian virtual atau diri virtual memberi kesempatan kepada individu untuk
mencoba kepribadian yang berbeda atau identitas yang berbeda. Jika kepribadian
itu sesuai, maka kepribadian dapat ditingkatkan, orang mungin akan memutuskan
untuk memelihara kepribadian baru dengan memperbaiki kepribadian lama. Adanya
internet telah mendefinisikan kembali identitas manusia dengan menciptakan
”pribdi online”. Dari sudut pandang perilaku konsumen, kesempatan untuk mencoba
kepribadian baru dapat menimbulkan perubahan dalam bentuk perilaku membeli yang
dipilih, yang pada gilirannya dapat memberikan peluang baru kepada para pemasar
untuk menargetkan berbagai ”pribadi online”.